Wanita lajang kerap didiskreditkan dengan predikat buruk sehingga
membuat mereka minder dan terpuruk. Hal ini diperparah dengan beredarnya
mitos-mitos salah seputar keberadaan wanita lajang.
Inilah beberapa mitos-mitos salah seputar lajang yang tak perlu dipercayai, seperti dilansir Sheknows.
Lajang = kesepian
Bila Anda lajang, terutama di kalangan teman-teman yang sudah memiliki
pasangan, Anda sering diperlakukan seperti orang yang dikasihani. Ibu
begitu mengkhawatirkan Anda, begitupun dengan teman-teman yang
menginginkan Anda segera menikah. Mereka mengasumsikan Anda kesepian.
Padahal, asumsi tersebut tidaklah benar. Menjadi lajang berarti
memiliki banyak waktu untuk bercengkerama dengan teman. Tidak perlu
khawatir mengenai status kesendirian Anda dan tidak perlu memedulikan
omongan orang. Ingat, lajang yang aktif secara sosial tahu bagaimana
memilih waktu yang tepat dalam menemukan tambatan hatinya.
Lajang = putus asa
Mitos ini adalah bagian dari ejekan semata. Menjadi lajang tidak
berarti menjadikan Anda pecundang di depan pria, karena lajang tidak
berarti kehilangan harapan dan menjadi putus asa. Anda tetap dapat
berkonsentrasi penuh terhadap impian yang ingin Anda raih.
Lajang = bosan
Mengapa orang berpikir jika agenda lajang hanya duduk di rumah
sepanjang hari? Ingatlah bahwa menjadi lajang tidak berarti menjadi
bosan menjalani hidup. Justru, wanita lajang memiliki jiwa petualang dan
aktif untuk aksi apapun karena kelapangan waktu dan status yang mereka
sandang.
Lajang = phobia komitmen
Tidak berarti karena lajang membuat Anda takut akan komitmen. Kalaupun
wanita lajang belum ingin berkomitmen hal tersebut, dikarenakan mereka
belum menemukan orang yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar